Peran Orang Tua Dalam Membangun Akhlak

Posted on: 21 November 2023

Peran orang tua dalam membangun akhlak. Beberapa hari terakhir ini, kita disajikan berbagai kejadian perilaku menyimpang, melonggar norma hukum maupun agama yang dilakukan oleh anak usia pelajar. Sebut saja kejadian di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT), seorang siswa SMK memukul gurunya gara-gara ditegur karena merokok di dalam kelas. Di Babat Lamongan Jawa Timur, seorang siswi dirampas sepeda motornya, ditengarai dilakukan oleh tiga orang pelajar. Kejadian tersebut di atas salah satu dari berbagai kejadian yang bisa lebih parah dan memprihatinkan. Mereka melakukan tindakan dengan anarkis bahkan sudah tidak meiliki rasa kasih sayang dengan sesama dan hormat kepada gurunya.



Yang memprihatinkan lagi, orang tua justru memberikan dukungan kepada anaknya untuk tidak hormat kepada gurunya. Kejadian ini terjadi di Sumbawa, NTT, orang tua murid melaporkan guru SMK karena pukulan “kasih sayang” kepada murid laki-lakinya yang tidak salat Dhuhur. Sulit dinalar ketika ada seorang guru ingin membangun akhlak muridnya justru dimentahkan oleh orang tuanya sendiri. Seharusnya orang tua mendukung dan mensupport tindakan yang dilakukan guru tersebut. Bukan malah melaporkannya kepaada kepolisian dan menuntut uang sebesar Rp. 50 juta atas tindakan guru tersebut.


Dari beberapa kejadian tersebut di atas, tindakan yang dilakukan oleh anak yang akhlaknya merosot, tidak memiliki rasa kasih sayang, empati, menghargai, dan hormat kepada gurunya tidak terlepas dari pendidikan di lingkungan keluarga dan dipengaruhi oleh pergaulan masyarakat sekitar. Di samping itu perkembangan akhlak anak tidak terlepas dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua yang memiliki peran penting dalam membangun dan menumbuihkembangkan akhlak anak.


Baca juga: Budayakan 5 Adab Berbicara


Menurut Thaha (1992) bahwa keluarga sebagai wahana pendidikan pertama dan utama memiliki peran penting dalam membentuk akhlak anak. Orang tua dan saudara yang berada dalam satu rumah merupakan role model dalam membentuk akhlak anak. Sikap, perilaku, tutur kata, dan tindakan orang merupakan pembelajaran yang nyata dalam membentuk akhlak anak. Jika orang tua memberikan teladan yang baik maka akhlak anak akan terbentuk dengan baik, begitu sebaliknya.


Menurut Kartono (2007) bahwa orang tua dan guru memiliki peran penting dalam mengarahkan dan membentuk akhlak anak. Untuk membentuk akhlak anak agar menjadi generasi yang bertanggung jawab, kasih sayang, menghargai, menghormati, dan peduli dengan orang lain peran orang tua sangat penting. Disinilah orang tua diharapkan dapat memahami peran dan tugasnya dalam membentuk akhlak anak.


Kedudukan Orang Tua Dalam Pembentukan Akhlak


Orang tua adalah Ayah dan Ibu dari seorang anak yang memiliki peran penting dalam pembentukan akhlak anak. Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak, karena merekalah yang telah memberikan keteladanan perkembangan akhlak anak setiap waktu. Sebagaimana menurut Hanifah (1997) yang menjelaskan bahwa apabila orang tua memiliki sikap dan perilaku yang baik maka dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku yang baik. Orang tua memiliki peran penting dalam pembentukan akhlak anak.


Kepribadian, sikap, dan perilaku anak sangat dipengaruhi oleh teladan yang dilihat dan dicontohnya setiap waktu. Orang tua sebagai teladan pertama dan utama yang dapat mempengaruhi perkembangan akhlak anak. Jika orang tua memberikan teladan dan contoh sikap dan perilaku yang baik maka di dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang akhlak yang baik. Darisinilah bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam pembentukan akhlak anak.


Baca juga: Inilah 5 Adab Siswa Terhadap Guru


Dari paparan di atas bahwa dengan perkembangan digital yang begitu pesat dan masif, peran orang tua sangat penting dalam membangun dan menumbuhkembangan akhlak anak. Orang tua dituntut mampu menyikapi perubahan dan bijaksana dalam menghadapi perubahan dalam rangka menumbuhkembangkan akhlak anak.


Peran orang tua dalam membentuk akhlak anak dapat dilakukan dengan cara orang tua menanamkan ketauhidan yang kuat kepada anak, menanamkan ibadah yang kuat dengan mengajaknya salat berjamaah, memberikan keteladanan sikap dan perilaku yang baik di lingkungan keluarga dan masyarakat, memberikan kasih-sayang, memberikan ruang kepada anak untuk mengembangkan potensinya, memberikan perhatian dan apresiasi atas perilaku yang baik serta menegur dan memberikan konsekuensi jika melakukan kesalahan, memantau pemanfaatan digital terutama terkait hal-hal yang diakses, memberikan pemahaman tentang perilaku buruk yang ditemui maupun yang dilihatnya, dan yang tidak kalah penting adalah memberikan kepercayaan dan memahamkan pentingnya kepercayaan.


Oleh: Ust. Heri Murtomo, M.Pd - Aktivis di SD Luqman Al Hakim Surabaya


Referensi:
Thaha, K. H. (1992). Konsep Ibu Teladan Kajian Pendidikan Islam. Surabaya: Risalah Gusti
Kartono, K dan Andri, J. (1998). Hygiene Mental dan Kesehatan Mental dalam Islam. Jakarta: Mandar Maju.
Hanifah, A.M.N. (1997). Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Bandung: al Bayan

Versi cetak


Berita Terkait


Visitors :6046101 Visitor
Hits :8315377 hits
Month :6532 Users
Today : 473 Users
Online : 9 Users






Sekolah Tahfidz





Hubungi Kami

Jl.Kejawan Putih Tambak VI/1 Surabaya, Telp. 031-5928587

Testimonials

  • Soraya Pambudi

    anggada121212@gmail.com

    Surabaya Timur Pakuwon

    Pada 23-Aug-2019


    Assalamualaikum warahamatullahi wabarakatuh. Mohon informasi pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran 2020/2021. Mohon maaf apakah sekolah ini mempunyai program kelas internasional? Maksudnya apakah menerima siswa berwarganegaraan Asing?