Kenalkan Sejarah Perjuangan dengan Museum Silaturrahim Pesantren

Kenalkan Sejarah Perjuangan dengan Museum Silaturrahim Pesantren. Dalam upaya untuk mengenalkan perjuangan pahlawan dan edukasi sejarah, Museum Sepuluh November Surabaya dan Museum DR Soetomo bekerjasama dengan SD Luqman Al-Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya menggelar sebuah acara bertajuk "Museum Silaturrahim Pesantren". Digelar selama dua hari, Rabu dan Kamis, 20 - 21 September 2023. Acara ini mendapatkan sambutan dan animo yang luar biasa dari kalangan warga sekolah unit pendidikan di bawah naungan Pesantren Hidayatullah.

Di hari pertama, stand 2 museum yang berlokasi di playground SD Luqman Al-Hakim Pesantren Hidayatullah Surabaya menjadi pusat perhatian, dikunjungi oleh warga sekolah mulai dari siswa SD hingga SMA Luqman Al-Hakim Surabaya. Berbagai koleksi bersejarah yang dipamerkan di stand museum ini antara lain radio kuno, kompas pejuang, helm militer, tongkat komando, stetoskop, serta beberapa benda bersejarah lainnya.

Kunjungan museum ini memberikan kesempatan bagi para siswa untuk lebih dekat dengan sejarah dan mengenal tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta menggali pengetahuan tentang masa lalu yang kaya akan perjuangan dan nilai-nilai luhur. Hal ini juga menjadi momen berharga untuk para siswa menghargai jasa para pahlawan dalam membentuk karakter pada diri siswa.

Baca juga: Proyek Sains dan Sosial Kelas 6 Aku Pembuat Batik Celup

Selain memberikan wawasan sejarah, acara ini juga menciptakan kesempatan untuk mempererat ikatan silaturrhim antar berbagai elemen masyarakat, termasuk sekolah dan museum. Kepala sekolah SD Luqman Al-Hakim Surabaya, Bapak Adi Purwanto, M.Pd, mengapresiasi acara ini dan berharap agar kegiatan semacam ini bisa menjadi agenda rutin yang akan memperkaya pendidikan dan kebudayaan di lingkungan sekolah.

"Kegiatan semacam ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk terus menerus memahami dan merawat warisan perjuangan para pahlawan kita. Kami berterima kasih kepada Dinas Pariwisata - Disbudporapar Kota Surabaya serta Museum Sepuluh November Surabaya dan Museum DR Soetomo atas kerjasama yang baik ini, dan kami berharap bisa menjalin kerja sama yang lebih erat di masa depan," kata Bapak Adi Purwanto dengan senyum di wajahnya.

Selama acara dua hari ini, para pengunjung juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para penjaga stand museum, yang memberikan penjelasan mendalam tentang masing-masing koleksi. Para siswa terlihat sangat antusias dalam bertanya dan belajar lebih lanjut tentang sejarah benda-benda tersebut.

Museum Sepuluh November Surabaya dan Museum DR Soetomo adalah dua institusi bersejarah yang memiliki koleksi yang sangat berharga dan penting dalam sejarah Indonesia. Museum Sepuluh November Surabaya, yang didedikasikan untuk peristiwa heroik dalam Pertempuran Surabaya pada tanggal 10 November 1945, telah lama menjadi pusat perhatian bagi para peneliti sejarah dan para pengunjung yang ingin lebih memahami perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sementara Museum DR Soetomo mengenang jasa-jasa besar dari Dr. Soetomo, seorang tokoh perintis kesehatan Indonesia yang telah memberikan sumbangsih penting dalam perkembangan ilmu kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Kegiatan P5 Kelas 3 SD Luqman Al-Hakim Surabaya Menanam di Lahan Sempit

Acara "Museum Silaturrahim Pesantren" ini bukan hanya menjadi jembatan antara museum dan sekolah serta pesantren, tetapi juga mengilhami semangat kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam rangka merawat kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Dalam era di mana teknologi dan inovasi semakin mendominasi kehidupan kita, menjaga hubungan dengan akar budaya dan sejarah menjadi semakin penting untuk memahami identitas dan nilai-nilai kita sebagai bangsa.

Museum Sepuluh November Surabaya dan Museum DR Soetomo berharap bahwa acara ini akan menjadi contoh yang menginspirasi untuk kolaborasi budaya dan edukasi di masa depan. Mereka juga berencana untuk melanjutkan program semacam ini dengan pesantren lain di seluruh Indonesia, sehingga semakin banyak generasi muda yang bisa menghargai dan memahami sejarah perjuangan para pahlawan.

Versi cetak

Berita Terkait