3 Peran Utama Ibu Dalam Mendidik Anak
Posted on: 2 March 2019
Ibu Menjadi Pendidik Utama Dalam Membentuk Pribadi Anak
Peran ibu dalam dunia anak tidak akan tergantikan. Perhatian seorang ibu pada anak takkan terbeli oleh apapun. Peran ibu tidak bisa diulang kembali, karena umur anak takkan bisa diputar lagi. Bagi anak, Ibu adalah segalanya.
Ibu adalah madrasatul ‘ula bagi anak-anaknya. Ibulah lembaga pendidikan pertama dan utama seorang anak. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa nasib sebuah bangsa berada di tangan kaum ibulah. Mengingat betapa pentingnya peran mereka sebagai pendidik utama generasi bangsa.
Berikut ini 3 peran seorang ibu dalam mendidik anak yang dirangkum redaksi annidafashion.com:
1. Ibu sebagai Pemenuh Kebutuhan Anak.
Seorang ibu menjadi tumpuan utama seorang anak. Terutama ketika anak usia balita sampai periode anak sekolah, bahkan menjelang dewasa. Di masa ini, seorang ibu harus menyediakan waktu untuk selalu bersama, berinteraksi, dan berkomunikasi secara terbuka dan timbal balik dengan anaknya.
Di periode ini, kebutuhan dasar seorang anak meliputi kebutuhan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Kebutuhan fisik meliputi kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lainnya. Kebutuhan psikis meliputi kebutuhan kasih sayang, rasa aman, diterima, dan dihargai.
Kebutuhan sosial akan diperoleh anak dari kelompok di luar lingkungan keluarganya. Ibu hendaknya memberi kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi dengan teman seusianya. Kebutuhan spiritual berupa pendidikan agama, sehingga anak mengerti kewajiban kepada Allah SWT, Rasul, sesama manusia dan lingkungannya, serta orang tua.
Seorang ibu harus memberikan kebutuhan anak secara wajar dan bertanggung jawab, tidak berlebihan atau kurang. Bila tidak tepat akan menimbulkan pribadi yang kurang sehat di masa yang akan datang.
2. Ibu Sebagai Suri Teladan Anak
Dalam mendidik anak, seorang ibu harus mampu menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Sejak anak lahir dari rahim seorang ibu, maka ibulah yang banyak mewarnai dan mempengaruhi perkembangan pribadi, perilaku, dan akhlak anak.
Dalam membentuk perilaku anak, tidak hanya melalui lisan tetapi juga lewat tingkah laku. Anak akan selalu melihat dan mengamati tingkah laku ibunya. Selanjutnya anak meniru yang kemudian diambil, dimiliki, dan diterapkan dalam kehidupannya.
Anak cenderung menjadikan ibu sebagai figur, contoh, dan teladan oleh anak baik sikap maupun perilakunya. Sehingga, seorang ibu dituntut harus memiliki nilai-nilai kebaikan pribadi, akhalqul karimah. Semuanya harus tercermin dalam sikap dan perilaku seorang ibu.
3. Ibu Sebagi Pemberi Stimulasi Anak
Sejak kelahiran seorang anak, proses pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya sempurna. Perkembangan proses organ tubuh anak sangat ditentukan oleh stimulasi atau rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Stimulus yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif, afegtif, dan psikomotorik anak.
Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang. Stimulasi verbal dari ibu akan sangat memperkaya kemampuan bahasa anak baik dari kualitas maupun kuantitasnya. Kesediaan ibu untuk berbicara dengan anaknya akan mengembangkan proses bicara anak.
Sosok ibu dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dirinya dengan memperkaya sebanyak mungkin ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sebagai modal dalam keberhasilannya sebagai pemberi stimulasi. Sikap ibu yang penuh dengan kasih sayang, memberi kesempatan anak untuk memperkaya pengalaman, dan menjadi teladan yang positif bagi anaknya.
Jadi, perkembangan mental anak akan sangat ditentukan oleh seberapa rangsangan yang diberikan ibu terhadap anaknya. Semoga bermanfaat.
Khoirin Nida (Aktivis Mushida Surabaya).
Tinggal di www.annidafashion.com