Strategi Pendampingan Anak dalam PJJ
Posted on: 21 February 2021
Dalam menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menggunakan media digital, anak memerlukan pendampingan orang tua. Salah satu strategi dalam mengatasi kejenuhan dan kebosanan anak dalam proses PJJ adalah menjaga komunikasi, membantu mengatur jadual, mengajarkan keterampilan, dan sebagainya.
Persebaran infeksi virus Corona atau Covid-19 saat ini menyebabkan orangtua dan anak lebih banyak beraktivitas di rumah. Keberadaan anak di rumah dengan orangtua dalam situasi pandemi berdampak pada pola kehidupan baik anak maupun orang tua. Sebagian besar orang tua bekerja dari rumah dan anak menjalani pembelajaran dari rumah.
Pembelajaran jarak jauh melalui media online seringkali mendatangkan kejenuhan. Penyebab anak jenuh belajar online disebabkan antara lain karena tidak adanya interaksi sosial dengan teman dan guru. Terlalu lama mengikuti pembelajaran online yang monoton, sinyal internet yang tidak stabil saat pembelajaran bisa juga memicu kejenuhan pada anak. Kejenuhan pada anak akan bertambah jika pada saat liburan masih harus mengerjakan tugas.
Rasa jenuh dan bosan yang dirasakan oleh anak sebenarnya sangat mudah diatasi. Sebenarnya, anak hanya meminta pada orang tua untuk memahami bahwa mereka mengalami kebosanan. Orang tua seharusnya juga mengerti akan hal itu dan membantu anak mengatasi kebosanan yang dialami. Berikut ini adalah beberapa strategi pendampingan anak di saat pembelajaran dari rumah agar terhindar dari rasa bosan dan jenuh.
1. Menjaga komunikasi
Menjaga intensitas dan kualitas komunikasi antara anak dan orang tua selama di rumah. Orangtua harus lebih sabar dalam mendengar keluh kesah dan apa yang dirasakan anak. Kemudian memberi respon positif berupa masukan mengingat bahwa anak juga mengalami kebosanan berada di rumah. Dengan komunikasi yang baik, maka anak juga akan merasa lebih nyaman berada di rumah.
2. Membantu mengatur jadwal
Keberadaan anak di rumah memerlukan pendampingan secara khusus ketika menjalani pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran menggunakan media digital adalah sebuah hal baru bagi kebanyakan anak-anak kita. Anak-anak jenjang sekolah dasar lebih banyak memerlukan pendampingan secara teknis. Mulai dari mengatur jadwal belajar, menyiapkan peralatan belajar, dan lain sebagainya.
3. Mengantur penggunaan media digital
Anak-anak harus diberikan penjelasan tentang tatacara menggunakan media digital secara baik dan benar. Kalau sebelumnya, Handphone atau smartphone menjadi ancaman khawatir kecanduan game. Saat sekarang orang tua harus mengajarkan penggunaan media digital untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh.
4. Mengajarkan keterampilan hidup
Selama di rumah, orangtua penting untuk mengajarkan anak-anak keterampilan hidup sehari-hari. Hal ini perlu dilakukan agar anak juga belajar mmandiri mengurus diri sendiri. Orangtua perlu melibatkan anak pada pekerjaan rumah tangga sesuai umurnya. Ini adalah momen yang tepat untuk mengajarkan anak seluruh aktivitas pekerjaan rumah secara lebih mandiri sesuai usianya.
5. Mengendalikan emosi
Dengan kondisi kebosanan yang meningkat, biasanya akan memunculkan sikap negatif pada anak. Misalnya, anak lebih sensitif dan emosional, mudah marah, mudah tersinggung, cuek dengan tugas , dan sebagainya. Orang tua harus lebih sabar dan jangan sampai ikut terpancing dengan suasana seperti ini.
6. Mengajarkan pola hidup bersih dan sehat
Orangtua dapat mengajarkan pola hidup bersih dan sehat. Orangtua dapat memulai dari membiasakan diri mencuci tangan dengan benar, mengganti baju dan mandi setelah bepergian, bersin dengan cara yang benar, dan lain sebagainya. Selain itu, anggota keluarga yang lain juga diajak untuk melakukan dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat. Serta menjaga asupan gizi yang cukup.
7. Berdoa dan bertawakal
Setelah segala upaya dan ikhtiar kita lakukan, jangan lupa untuk berdoa meminta hasil terbaik kepad Allah SWT. Dan kemudian kita lanjutkan bertawakal akan hasilnya. Sabar dan ikhlas menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Semoga bermanfaat.
Oleh: Ustzh. Masfufah, MA - Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SD Luqman Al Hakim Surabaya